Senin, 19 Mei 2008

"RENCANA ALLOH PASTI INDAH"

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain.Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain. Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet. Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut:"Anakku,lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini;nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas. "Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu Semrawut menurut pandanganku. Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil, " Anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu. " Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah,dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang- benang yang ruwet. Kemudian ibu berkata,"Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau,tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola, ibu hanya mengikutinya. Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan. Sering selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada Allah, "Allah, apa yang Engkau lakukan?" Ia menjawab : " Aku sedang menyulam kehidupanmu." Dan aku membantah," Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah? "Kemudian Allah menjawab," Hambaku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan pekerjaanKu dibumi ini. Satu saat nanti Aku akan memanggilmu ke sorga dan mendudukkan kamu di pangkuanKu, dan kamu akan melihat rencanaKu yang indah dari sisiKu. Beruntunglah orang2 yang mampu menjaring ayat indah Allah dari keruwetan hidup di dunia ini. Semoga Allah berkenan menumbuhkan kesabaran dan mewariskan kearifan dalam hati hamba-Nya agar dapat memaknai kejadian2 dalam perjalanan hidupnya, seruwet apapun itu. Amin. Subhanallah, tulisan ini benar-benar membuka pikiran kita bahwa Allah adalah Dzat Yang maha pengatur segala sesuatu di alam ini. Tulisan ini mengingatkan saya bahwa kendati pun manusia punya keinginan, tetapi Allah mempunyai keputusan yang tak mungkin dapat kita ubah. mari kita senantiasa bertawakkal kepada Nya.

Renungan tentang Kebahagiaan

Suatu ketika, terdapat seorang pemuda di tepian telaga. Ia tampak termenung. Tatapan matanya kosong, menatap hamparan air di depannya. Seluruh penjuru mata angin telah dilewatinya, namun tak ada satupun titik yang membuatnya puas. Kekosongan makin senyap, sampai ada suara yang menyapanya. Ada orang lain disana. "Sedang apa kau disini anak muda?" tanya seseorang. Rupanya ada seorang kakek tua, "Apa yang kau risaukan..?" Anak muda itu menoleh ke samping, "Aku lelah Pak Tua. Telah berkilo-kilo jarak yang kutempuh untuk mencari kebahagiaan, namun tak juga kutemukan rasa itu dalam diriku. Aku telah berlari melewati gunung dan lembah, tapi tak ada tanda kebahagiaan yang hadir dalam diriku. Kemanakah aku harus mencarinya? Bilakah kutemukan rasa itu?" Kakek tua duduk semakin dekat, mendengarkan dengan penuh perhatian. Dipandangnya wajah lelah di depannya. Lalu, ia mulai bicara, "Di depan sana, ada sebuah taman. Jika kamu ingin jawaban dari pertanyaanmu, tangkaplah seekor kupu-kupu buatku." Mereka berpandangan."Ya..., tangkaplah seekor kupu-kupu buatku dengan tanganmu." sang Kakek mengulang kalimatnya lagi. Perlahan pemuda itu bangkit. Langkahnya menuju satu arah, taman. Tak berapa lama, dijumpainya taman itu. Taman yang semarak dengan pohon dan bunga-bunga yang bermekaran. Tak heran, banyak kupu-kupu yang berterbangan disana. Sang kakek melihat dari kejauhan, memperhatikan tingkah yang diperbuat pemuda yang sedang gelisah itu. Anak muda itu mulai bergerak. Dengan mengendap-endap, ditujunya sebuah sasaran. Perlahan. Namun, "Hap!" sasaran itu luput. Dikejarnya kupu-kupu itu ke arah lain. Ia tak mau kehilangan buruan. Namun lagi-lagi, "Hap!" Ia gagal. Ia mulai berlari tak beraturan. Diterjangnya sana-sini. Ditabraknya rerumputan dan tanaman untuk mendapatkan kupu-kupu itu. Diterobosnya semak dan perdu di sana. Gerakannya semakin liar. Adegan itu terus berlangsung, namun belum ada satu kupu-kupu yang dapat ditangkap. Sang pemuda mulai kelelahan. Nafasnya memburu, dadanya bergerak naik-turun dengan cepat. Sampai akhirnya ada teriakan, "Hentikan dulu anak muda. Istirahatlah!" tampak sang Kakek yang berjalan perlahan. Tapi lihatlah, ada sekumpulan kupu-kupu yang berterbangan di sisi kanan-kiri kakek itu. Mereka terbang berkeliling, sesekali hinggap di tubuh tua itu. "Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Berlari dan menerjang? Menabrak-nabrak tak tentu arah, menerobos tanpa peduli apa yang kau rusak?" sang Kakek menatap pemuda itu. "Nak, mencari kebahagiaan itu seperti menangkap kupu-kupu. Semakin kau terjang, semakin ia akan menghindar. Semakin kau buru, semakin pula ia pergi dari dirimu." "Namun, tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu. Karena kebahagiaan itu bukan benda yang dapat kau genggam, atau sesuatu yang dapat kau simpan. Carilah kebahagiaan itu dalam hatimu. Telusuri rasa itu dalam kalbumu. Ia tak akan lari kemana-mana. Bahkan, tanpa kau sadari kebahagiaan itu sering datang sendiri." Kakek Tua itu mengangkat tangannya. Hap, tiba-tiba, tampak seekor kupu-kupu yang hinggap di ujung jari. Terlihat kepak-kepak sayap kupu-kupu itu, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Pesonanya begitu mengagumkan, kelopak sayap yang mengalun perlahan, layaknya kebahagiaan yang hadir dalam hati. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya. *** Mencari kebahagiaan adalah layaknya menangkap kupu-kupu. Sulit, bagi mereka yang terlalu bernafsu, namun mudah, bagi mereka yang tahu apa yang mereka cari.Kita mungkin dapat mencarinya dengan menerjang sana-sini, menabrak sana-sini, atau menerobos sana-sini untuk mendapatkannya. Kita dapat saja mengejarnya dengan berlari kencang, ke seluruh penjuru arah. Kita pun dapat meraihnya dengan bernafsu, seperti menangkap buruan yang dapat kita santap setelah mendapatkannya. Namun kita belajar. Kita belajar bahwa kebahagiaan tak bisa didapat dengan cara-cara seperti itu. Kita belajar bahwa bahagia bukanlah sesuatu yang dapat digenggam atau benda yang dapat disimpan. Bahagia adalah udara, dan kebahagiaan adalah aroma dari udara itu. Kita belajar bahwa bahagia itu memang ada dalam hati. Semakin kita mengejarnya, semakin pula kebahagiaan itu akan pergi dari kita. Semakin kita berusaha meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu akan menjauh. Cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hatimu. Biarkanlah rasa itu menetap, dan abadi dalam hati kita. Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiap langkah yang kita lakukan. Dalam bekerja, dalam belajar, dalam menjalani hidup kita. Dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyi, dan dalam riuh. Temukanlah bahagia itu, dengan perlahan, dalam tenang, dalam ketulusan hati kita. Saya percaya, bahagia itu ada dimana-mana. Rasa itu ada di sekitar kita. Bahkan mungkin, bahagia itu "hinggap" di hati kita, namun kita tak pernah memperdulikannya.Mungkin juga bahagia itu berterbangan di sekeliling kita, namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.

ARTI SEBUAH KERINDUAN....

Arti Sebuah Kerinduan Sungguh sangat manusiawi,Seseorang yang terbersit rasa rindu di hati,Pada sesiapa yang terkasih. Bukankah Allah menciptakan rasa itu tuk dijaga,Bukan untuk dimatikan,Ataupun dihilangkan,Dan yang terpenting adalah keseimbangan. Salah satu ciri seorang yang beriman adalah ketika disebut nama Allah maka bergetarlah hatinya.Bergetar karena takut akan azab-Nya,Bergetar karena mengharap Ridho-Nya,Dan bergetar karena rindu ingin berjumpa dengan-Nya.Seseorang apabila nama yang dikasihi disebut didepannya,dan ia tak merasakan getaran maka dipertanyakan kecintaan dan kerinduannya,maka Allah menggambarkan dalam firman-Nya tuk hamba-hamba-Nya yang merindui-Nya: "... dan apabila disebut nama Allah maka bergetarlah hatinya." (QS. Al-Anfal : 2). Bayangkan...hanya dengan disebut nama-Nya maka bergetar hatinya...Bagaimana dengan hati ini?Cintakah kita dengan-Nya?Rindukah kita dengan-Nya?Dalam Hadits Qudsi Allah berfirman : "Sesungguhnya Aku sesuai dengan prasangka hambaKU."Bila hati ini rindu kepada-Nya, maka Ia kan rindu,Bila hati ini ingin berjumpa dengan-Nya, maka Ia kan mengharapkan berjumpa,Subhanallah, bahagia orang yang merasakan getaran ketika nama Allah disebut. Jangan katakan kita cinta Rasul, kalau hati tidak bergetar ketika mendengar nama Rasul. Jangan katakan kita merindukan Rasul kalau hati tak bergejolak ketika nama Rasul disebut. Begitu juga ketika seseorang merindui seseorang yang dikasihi, ingin hati berjumpa, mendengar dan bicara dengannya.Walaupun satu kata yang terlontar dari orang yang dirindui,Itu kan mengobati rasa rindu.Subhanallah, Maha Suci Allah yang menciptakan rasa rindu,Setiap orang mempunyai rasa rindu,seorang lelaki rindu seorang istri sholehah,seorang wanita rindu seorang suami sholeh,seorang yang beriman rindu akan kebenaran,seorang yang bertakwa rindu berjumpa dengan Allah.Ya Rabb, syukur aku telah kau anugerahkan dengan rindu.Ya Rabb, jawablah rindu ini.Ya Rabb, kumpulkan aku bersama orang yang merinduiMu...

Ayo bangkit

Mungkin wajahmu masih berselimut duka lelah tubuhmu mencari kehangatan cinta dan kasih sayang yang selama ini setia menemani tiba-tiba terengut dari genggaman anganmu.Hari ini alam menjadi telah memberi persaksiannya akan siapa yang sesungguhnya berkuasa dan menjadi pemilik pengendali segalanya.tiba-tiba kita merasa tanpa daya tanpa kekuatan namun cukup hari ini angan kita tak boleh mati esok hari kini aku ingin melihat cahaya menyala-nyala dari sorot tatapmu aku ingin mendengar pekik perjuangan yang kau kobarkan kembali disini selamanya sampai nanti jangan ada lagi tangis selain untuk mengiba cinta ilahi jangan ada lagi putus asa dan rendah diri yang boleh ada hanya semangat dan langkah pasti karena Illahi Robbi membersamai desah napas kita di sudut hari."Allohu Ma'ana"